Tuesday, January 29, 2019

Memahami Laporan Laba Komprehensif Terhadap Teori Akuntansi

Disusun oleh:

Irfan Nurfadilah



Universitas Negeri Jakarta

Fakultas Ekonomi

S1 Akuntansi D

2019






KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr.Wb, Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan menyusun karya tulis ujian akhir semester ini tepat pada waktunya.

Karya tulis ini saya buat untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Teori Akuntansi. Dalam penyusunan karya tulis ini, saya selaku penulis membuat laporan ini berdasarkan hasil pengamatan jurnal-jurnal, artikel, dan laporan keuangan perusahaan yang berhubungan dengan topik yang saya angkat.

Pelaksanaan dan penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari perhatian serta bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada, ibu Dr, I Gusti Ketut Agung Ulupui SE, M.Si, AK, CA selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Akuntansi sekaligus koordinator program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta, serta penulis-penulis yang jurnal dan artikelnya menjadi sumber dalam pembuatan makalah ini, dan teman-teman S1 Akuntansi D yang membantu dalam proses pembuatan karya tulis ini.

Dalam penulisan dan penyusunan karya tulis ini penulis merasa masih banyak kekurangan secara materi maupun teknik penulisan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan dalam penyusunan karya tulis.


Jakarta, Januari 2019






Penulis






Bab I

Pendahuluan




A.  Latar Belakang

Dalam buku-buku teks akuntansi (khususnya teori akuntansi), istilah income pada umumnya dimaknai sebagai jumlah bersih sehingga istilah laba lebih menggambarkan apa yang dimaksud income dalam buku-buku tersebut. Laba dalam teori akuntansi biasanya lebih menunjuk pada konsep yang oleh FASB disebut dengan laba komprehensif. Masalah yang paling rumit berkaitan dengan laba adalah menentukan konsep laba secara tepat untuk pelaporan keuangan sehingga angka laba merupakan angka yang bermakna baik secara intuituf maupun ekonomik bagi berbagai pemakai statemen keuangan.Pemaknaan atau pendefinisian laba mempunyai implikasi terhadap pengukuran dan penyajianlaba. Karena akuntansi secara umum menganut konsep kos historis, asa akrual dan konsep penandingan, laba akuntansi yang sekarang dianut dimaknai sebagai selisih antara pendapatan dan biaya. Sementara itu, pendapatan dan biaya diukur dan diakui melalui prosedur tertentu sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

Pada tahun 2011, komponen laporan keuangan mengalami sedikit perubahan. Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan komprehensif ini berisi perubahan-perubahan karena penggunaan model nilai wajar, pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi. Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai bagian pendapatan komprehensif lain.








B.  Tujuan Makalah

Karya tulis makalah ini disusun dengan maksud dan tujuan, antara lain yaitu:

1.       Memenuhi tugas yang diperuntukkan sebagai Ujian Akhir Semester dalam mata kuliah Teori Akuntansi

2.       Memahami laba komprehensif lebih dalam pada teori akuntansi


C. Rumusan Masalah

Apa itu laba komprehensif dan bedanya dengan laba rugi biasa?

D. Landasan Teori

Menurut Pratiwi (2010), untuk mengetahui kinerja yang dihasilkan perusahaan, maka laba dapat menjadi salah satu parameternya. Laba menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan perusahaan dan laba berasal dari unsur-unsur seperti pendapatan, beban dan komprehensif lainnya yang berhubungan dengan aktivitas operasi perusahaan

Sedangkan Menurut Veleshani (1999) (dalam Sakirman (2016) menyatakan bahwa pelaporan keuangan yang menyajikan laba rugi kom-perhensif merupakan pelaporan yang menyajikan secara menyeluruh dibandingkan dengan pelaporan laba rugi sebelumnya. Pencatatan terhadap laba rugi komperhensif dicatat berdasarkan nilai historikal, sedangkan pasca penerapan IFRS, munculnya pelaporan komprehensif lain menunjukan suatu pencatatan yang lebih detail dibandingkan dengan pencatatansebelumnya.






Bab II

Isi



1.     Laba Komprehensif Pada Teori Akuntansi

Saat ini Indonesia menerapkan standar akuntansi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diadobsi dari International Financial Report Standart (IFRS) sebagai standar penyusunan laporan keuangan, alasan mengadopsi standar akuntansi IFRS ke dalam standar akuntansi PSAK untuk menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas dan komparabilitas tinggi. Selain itu, meningkatkan kualitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. IFRS merupakan standar akuntansi yang diharapkan menjadi standar global dan digunakan di seluruh dunia. Standar akuntansi IFRS menjanjikan laporan keuangan yang lebih akurat, komprehensif dan tepat waktu. Transparansi informasi juga menjadi aspek yang sangat diperhatikan dalam IFRS.

PSAK 1 (Revisi 2009) ataupun PSAK 1 (Revisi 2013) yang diwajibkan implementasinya sejak 1 Januari 2015 telah memasukkan seluruh amandemen International Accounting Standart (IAS) 1 setelah tahun 2009, sehingga konsisten dengan IAS 1 terbaru yang menyangkut semua hal penting (Warsidi, 2015). Sejak berlakunya PSAK 1 (Revisi 2009), standar untuk penyajian laporan keuangan tersebut mengalami banyak perubahan. Perbedaan tersebut salah satunya terdapat pada persyaratan laporan laba rugi komprehensif dan pendapatan komprehensif lainnya dimana entitas harus menyajikan dan mengungkapkan pos-pos other comprehensive income (OCI) dalam laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan dalam suatu periode akuntansi. Laporan laba rugi komprehensif yang dihasilkan dari “laporan laba rugi tradisional” ditambah pos-pos other comprehensive income (OCI) (Lin dan Rong, 2011). Perubahan tersebut merupakan salah satu wujud dari ciri IFRS yaitu pengungkapan yang lebih lengkap dan mendetail dalam laporan keuangan.

Other comprehensive income (OCI) atau dalam bahasa Indonesia disebut






pendapatan komprehensif lain mencerminkan laba dan atau kerugian perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan yang tidak dikonfirmasi dalam laporan laba rugi sesuai dengan Standar Akuntansi. Perusahaan diharuskan untuk mengungkapkan secara terperinci dan terpisah setiap item pendapatan komprehensif lain, pajak penghasilan, jumlah asli disertakan dan jumlah yang ditransfer ke laba rugi. Ketentuan ini terdiri dari persyaratan pengungkapan terpisah dari pendapatan komprehensif lain, termasuk keuntungan dan kerugian yang akan dikreditkan langsung ke ekuitas yang diperlukan atau diizinkan oleh IAS di IAS1.82 dan ketentuan IAS1.7 pendapatan komprehensif termasuk laba bersih dan pendapatan komprehensif lain dan setiap item pendapatan komprehensif lain harus tercantum secara langsung dalam laporan laba rugi.

Laba rugi komperhensif yang meruakan struktur dalam laporan laba rugi dalam mencatat pendapatan serta pendapatan biaya yang tercatat secara historical. Hasil dari operasional perusahaan tercatat dalam komponen-komponen laporan laba rugi komperhensif. Pada pengukuran kinerja dapat terlihat jika perusahaan dalam kondisi lapa ataupun rugi. Pendapatan komperhensif lain memiliki tujuan melakukan pelaporan terhadap pengukuran dari perusahaan ekuitas dalam perusahaan untuk periode tertentu. Komponen laporan pendapatan komperhensif lain juga diklasifikasikan menurut akunnya secara terpisah.

1.      Perubahan Selisish Kurs Mata Uang Asing

2.      Revaluasi Aset Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud

3.      Penyesuaian Program Imbalan Kerja / Pensiun

4.      Perubahan Investasi Aset Tersedia Untuk Dijual

5.      Lindung Nilai Arus Kas

6.      Entitas Asosiasi






Bab III

Penutup



Kesimpulan

Semenjak tahun 2008 aktivitas dimana dimulai untuk mengkovergensi IFRS terhadap PSAK, berhubungan dengan aktivitas penerapan IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan evalusi terhadap dampak penerapan PSAK secara komprehensif. Dengan hal itu membuat adanya perubahan dalam laporan laba rugi, terdapat tambahan yaitu laba komprehensif. Diatur Berdasarkan PSAK, munculnya laba komprehensif berasal dari :

1.   PSAK No. 10 tentang penjabaran laporan mata uang asing ke mata uang pelaporan.

2.  PSAK No. 16 tentang revaluasi aset tetap ke nilai wajarnya.

3.  PSAK No. 24 tentang program imbalan pasti yang terkait perubahan asumsi aktuaria.

4.  PSAK No. 50 tentang investasi tersedia untuk dijual.

5.  PSAK No. 55 tentang aktivitas lindung nilai dari cash flow.

6.  PSAK No. 15 tentang aktivitas asosiasi.

Alasan bertambahnya laba rugi komprehensif karena pelaporan menyajikan secara menyeluruh dibandingkan dengan pelaporan laba rugi sebelumnya. Pencatatan terhadap laba rugi komperhensif dicatat berdasarkan nilai historikal, sedangkan pasca penerapan IFRS, munculnya pelaporan komprehensif lain menunjukan suatu pencatatan yang lebih detail dibandingkan dengan pencatatansebelumnya








Daftar Pustaka



Santoso, Y. Ahmar, N. Mulyadi, JMV,.. (2017). Penyajian pendaptan komprehensif lain dan kompenen pada industri keuangan. Vol.6,No.1,Januari-Juni2017,hlm.19-31.

Ade, Faisal P,.. (2017). Analisis penyajian other comprehensive income pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia sektor barang konsumsi periode 2012 - 2016

Kahareningtyas, F. (2016). Relevansi nilai other comprehensive income dan kompenen-kompenen other komprehensive income untuk tujuan pembuatan keputusan investasi

Anggraita, V. Rosyadi, M,. (2014). Relevansi Risiko Pengukuran Laba Bersih, Laba Komprehensif dan Laba Nilai Wajar: Studi pada Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Bima, P. Afri, YEN,. (2017). Dampak pengungkapan pendapatan komprehensif lain terhadap manajemen laba pada perusahaan di indonesia. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 1-15 ISSN (Online): 2337-3806

Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta

Memahami Laporan Laba Komprehensif Pada Teori Akuntansi

Disusun Oleh:
Rama Alfikri Pratama


Prodi Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019

KATA PENGANTAR
          Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul Memahami Laporan Laba Rugi Komprehensif  pada Teori Akuntansi dan beserta contohnya untuk memenuhi kewajiban mata kuliah Teori Akuntansi.
            Dalam laporan ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai rumusan masalah apa saja yang akan dibahas dan memaparkan yang berkaitan dengan materi. Serta di akhir pembahasan, penulis mencatumkan kesimpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai perbaikan dalam pelaksanaan berikutnya.
            Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari perhatian serta bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Penulis menyadari bahwa laporan ini pasti masih sangat jauh dari yang namanya kesempurnaan, dan tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam laporan atau tulisan ini.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, sehingga tulisan ini akan menjadi lebih baik nantinya. Penulis berharap semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Terima kasih.


Jakarta, 22 Januari 2019
Penulis




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ...i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang …………………………………………………………1
            1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………...2
            1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………….....2
            1.4 Manfaat Penulisan ……………………………………………………...2
BAB II LANDASAN TEORI
            2.1 Pengertian Laba Rugi Komprehensif …………………………………..3
BAB III PEMBAHASAN
            3.1 Kegunaan Laporan Laba Rugi Komprehensif ……………………........5
            3.2 Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif ……………………………6
            3.3 Penyajian Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………………..6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………….....8
            4.2 Saran ……………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9
LAMPIRAN ...........................................................................................................10



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai, terutama bagi pemilik karena angka laba diharapkan cukup banyak untuk merepresentasikn kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan. Hasil laba didapatkan melalui laporan laba rugi atau income statement yaitu laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu. Dari laporan laba rugi ini informasi didapatkan untuk membantu pemilik dalam pengambilan keputusan.
            Laba bersih yang didapatkan melalui laporan laba rugi merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi menyadari keterbatasan tertentu dalam informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi. Adapun keterbatasan  tersebut dapat dilihat dari pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi,praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika mennetukan laba, meskipun pengaruh pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja perusahaan.
Sebagai contohnya keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas investasi tertentu tidak dicatat  dalam laporan laba rugi apabila terdapat ketidakpastian bahwa perubahan nilai tersebut akan terealisasi. Dengan adanya keterbatsan tersebut dperlukan pelaporan khusus yang membantu dalam memberikan informasi yang lebih baik atau akurat.
Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran keberhasilan kinerja yang dicapai oleh entitas pelaporan dalam satu periode berjalan. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugi entitas untuk suatu periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan mencerminkan pengembalian kepada pemegang saham untuk periode yang bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau menyerahkan jasa pada saat diperoleh dan ditandingkan dengan beban yang diakui terlepas dari saat pembayaran.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa saja kegunaan laporan Laba Rugi Komperehensif ?
2.      Apa Elemen-Elemen yang terkandung di dalam Lap. Laba Rugi Komprehensif ?
3.      Bagaimana penyajian dari Laba Rugi Komprehensif ?

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa saja kegunaan dari Laba Rugi Komprehensif.
2.      Untuk mengetahui  bagaimana Elemen-elemen yang terkandnung di dalam Lap. Laba Rugi Komprehensif.
3.      Untuk mengetahui cara penyajian Laporan Laba Rugi Komprehensif.
4.      Untuk memenuhi penilaian tugas mata kuliah Teori Akuntansi.

1.4 Manfaat Penulisan
            Sebagai bahan pembelajaran bagi pembaca khususnya mahasiswa maupun masyarakat umum agar mengetahui lebih dalam mengenai Laporan Laba Rugi Komprehensif sehingga para mahasiswa maupun masyarakat dapat mengambil manfaatnya dan adapun manfaat penulisan karya tulis ini ada sebagai pemenuhan tugas dari matakuliah Teori Akuntansi.






BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Laba Rugi Komprehensif
            Laba merupakan selisih positif antara pendapatan dalam suatu periode dan biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan laba. Chariri dan Ghozali (2007) dalam Widhi (2011) mengungkapkan pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Belkauoi dalam Chariri dan Ghozali (2001) menyebutkan bahwa laba akuntansi memiliki lima karakteristik sebagai berikut:
a.                   Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang berasal dari penjualan barang atau jasa.
b.                   Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu padakinerja perusahaan selama satu periode tertentu.
c.                   Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang difinisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.
d.                  Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost histories.
e.                   Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Penyajian dan informasi laba melalui laporan tersebut merupakan focus kinerja perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter kinerja perusahaan tersebut adalah perubahan laba.


Fisher dan Bedford dalam Chariri dan Ghozali (2001) menyatakan bahwa pada dasarnya ada tiga konsep laba yang dibicarakan dan digunakan dalam ekonomi. Konsep laba tersebut adalah:
a.       Psychic income yang menunjukkan konsumsi barang/ jasa yang dapat memenuhi kepuasan dan keinginan individu.
b.      Real income yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan oleh kenaikan cost of living.
c.       Money income yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber – sumber ekonomi yang digunakan untuk konsumsi.
Ketiga konsep tersebut semuanya penting, meskipun pengukuran terhadap pshychic income sulit untuk dilakukan. Hal ini disebabkan pshychic income 9 adalah konsep psikologis yang tidak dapat diukur secara langsung, namun dapat ditaksir dengan menggunakan real income. Keinginan manusia tersebut hanya dapat dipenuhi pada berbagai tingkatan, sebagaimana seseorang memperoleh real income. Di pihak lain, money income meskipun mudah diukur, tetapi tidak mempertimbangkan perubahan nilai suatu unit moneter.













BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kegunaan Laporan Laba Rugi Komprehensif
Kegunaan dari laporan laba-rugi komprehensif adalah membantu melakukan prediksi di masa depan tentang profit yang akan didapat, nilai investasi yang dikeluarkan, dan kekayaan kredit. Kegunaan lain dari laporan ini antara lain:
a.       Investor
Investor menggunakan informasi mengenai penghasilan perusahaan di masa lalu sebagai input penting untuk memprediksi laba dan arus kas di masa depan, yang kemudian dijadikan dasar untuk memprediksi harga saham dan deviden perusahaan dimasa depan.
b.      Pinjaman Modal
Dengan laporan ini, seorang peminjam akan mendapatkan pinjaman modal dari kreditor lebih mudah. Karena mereka akan melihat seberapa kuat si peminjam untuk membayar pinjaman pokok beserta beban bunga sehingga tidak terjadi kredit macet.
c.       Manajemen
Dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan apakah telah mencapai target yang sudah ditetapkan.
Para pengguna laporan laba-rugi komprehensif harus mengetahui bahwa laporan ini disusun dengan asumsi dan kebijakan tertentu sehingga memiliki beberapa keterbatasan yang dimilikinya, berikut beberapa keterbatasan laporan rugi laba komprehensif:
a.       Hasil laporan dari penghasilan dan beban tidak bisa diukur dengan andal, sehingga tidak bisa dimasukan ke dalam laporan laba-rugi lainnya. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan syarat bahwa penghasilan atau beban bisa diakui kalau bisa diukur dengan andal.
b.      Penghasilan atau laba yang dilaporkan akan berpengaruh dengan metode akuntansi yang digunakan, sehingga beda metode hasilnya akan berbeda. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan kepada perusahaan untuk memilih metode untuk menyusutkan aset tetap sesuai dengan kebijakan perusahaan yang telah disetujui.
c.       Hasil dari perhitungan penghasilan dan beban diharuskan melibatkan pertimbangan (judgment) dari pihak manajemen.  

3.2. Elemen Lap Laba Rugi Komprehensif
Jika membahas konsep laba, ada 2 elemen penting yaitu penghasilan dan beban. Dua elemen tersebut yaitu penghasilan dan laba memiliki definisi sebagai berikut:
a.       Penghasilan
Penghasilan ini muncul karena adanya kenaikan manfaat ekonomi dalam periode waktu tertentu yang ditandai dengan munculnya kenaikan aset neto dalam bentuk penambahan aset.
b.      Beban
Beban muncul karena adanya penurunan manfaat ekonomi dalam periode waktu tertentu yang menyebabkan aset neto menjadi berkurang sehingga menyebabkan utang bertambah.
3.3. Penyajian Lap Laba Rugi Komprehensif
Laba komprehensif merupakan salah satu elemen statemen keuangan. Laba komprehensif didefinisi sebagai perubahan ekuitas selama perioda yang berasal dari sumber-sumber nonpemilik. Dengan dianutnya pendekatan laba semua-termasuk atau laba komprehensif, masalahnya adalah bagaimana menyajikan komponen-komponen pembentuk laba komprehensif dan bagaimana penyajian dalam statmen laba-rugi. Berikut ini memuat komponen-komponen pembentuk statmen laba-rugi.



Komponen-Komponen Pembentuk Statemen Laba-Rugi
1.. Seksi operasi utama (major operating activities section) :
a. Penjualan atau pendapatan (sales or revenues)
b. Kos barang terjual (cost of goods sold)
c. Biaya penjualan (selling expenses)
d. Biaya administrative atau umum
2. Seksi operasi tambahan (secondary or auxiliary activities section) :
a. Pendapatan lainnya dan untung (other revenues and gains)
b. Biaya lainnya dan rugi (other expenses and losses)
3. Pajak penghasilan
4. Operasi hentian
5. Pos-pos luar biasa
6. Pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi
7. Pengaruh kumulatif perubahan estimate
8. Perubahan ekuitas nonpemilik lainnya termasuk pos-pos penerobos

Pada nomor 6 dan 7 dalam Komponen-Komponen Pembentuk Statemen Laba-Rugi dikategorikan sebagai komponen perubahan ekuitas nonpemilik dan keduanya disebut memiliki pengaruh kumulatif perubahan akuntansi atau penyesuaian kumulatif akuntansi sehingga pos-pos selain yang masuk dalam kategori ini disebut dengan perubahan ekuitas nonpemilik lainnya. Karena pada nomor 1 sampai 8 semuanya masuk dalam statemen laba-rugi, angka bersih yang diperoleh disebut dengan laba komprehensif.

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
            Jadi Laba Rugi Komprehensif itu merupakan suatu kenaikan kekayaan perusahaan yang  dipengaruhi oleh berbagai hal yang tidak ada kaitannya dengan operasi normal perusahaan. Laporan Laba Rugi Komprehensif juga laporan yang mengukur pencapaian kinerja perusahaan selama periode tertentu. Fungsi dari laporan ini untuk membantu para pengguna laporan keuangan untuk memprediksi arus kas masa  depan untuk menentukan profitabilitas. Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan dengan kinerja bagus juga menaikan harga saham perusahaan.
4.2. Saran
            Sebagai investor, laporan laba rugi komprehensif sangat penting untuk mengambil keputusan investasi dan juga untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Jadi perusahaan harus memiliki insentif bagi setiap karyawannya untuk melakukan manajemen laba agar target tercapai.










DAFTAR PUSTAKA

Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Niswonger. Dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Erlangga. Jakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1, Jakarta: Salemba Empat
Kieso, Weygandt, Warfield, 2011, Intermediate Accounting, IFRS Eddition, Jakarta: Willey